Minggu, 15 November 2009

KUNYIT, ternyata Pemusnah Sel Kanker


Bumbu dapur yang satu ini sangat akrab dengan para ibu di Indonesia. Maklum, banyak sekali masakan di negeri kita yang harus dibumbui dengan kunyit. Mulai dar gulai, opor, kari sampai untuk membumbui tempe, ayam dan ikan goreng.

Tapi rupanya, kunyit tak hanya bermanfaat untuk bumbu masakan. Ia juga berguna untuk kesehatan.

Penelitia mutakhir para ahli dari Pusat Penelitian Kanker Cork di Irlandia menyimpulkan, curcumin yakni bahan aktif yang terkandung dalam kunyit, diyakini mampu melumpuhkan sel kanker. Dalam riset ini, para ahli mencoba menyembuhkan kanker kerongkongan dengan curcumin. Hasilnya tak main-main, bagian aktif ini mampu melumpuhkan sel kanker dalam waktu 24 jam. Temuan ini, kata para peneliti, bisa dikembangkan untuk membuat terapi pengobatan kanker yang baru.

Studi ilmian sebelumnya menunjukkan, curcumin mampu menekan pertumbuhan sel tumor, dan mereka yang kerap mengkonsumsi makanan berbumbu kunyit akan lebih tahan terhadap serangan tumor. Hanya saja, curcumin kehilangan kemampuannya melumpuhkan sel kanker setelah ia dicerna.

Namun Sharon McKenna, pimpinan studi ini mengatakan, meski masih dalam tahap riset laboratorium, penemuan ini sangat potensial untuk dikembangkan. Lantas, bagaimana cara curcumin membunuh sel kanker? Tentang hal ini, McKenna menjelaskan, curcumin membunuh sel kanker dengan menggunakan sistem 'pengiriman pesan yang tak diharapkan'.

Normalnya, kata McKenna, sel rusak akan mati dengan sendirinya atau disebut apoptosis. Namun dengan curcumin, sel kanker akan membunuh dirinya sendiri setelah curcumin mendorong sel mengirimkan sinyal yang kemudian membuat sel itu mati.

Meski masih dalam tahap awal, hasil riset ini disambut gembira Dr. Lesley Walker, Direktur Informasi Kanker pada Lembaga Riset Kanker di Inggris. Ia mengatakan, penemuan ini bisa membuka kemungkinan-kemungkinan baru, termasuk menjadikan bahan kimia alami yang terkandung dalam kunyit ini sebagai terapi baru kanker kerongkongan.

Di Inggris, kanker kerongkongan memang menimbulkan keprihatinan. Dengan tambahan 7.800 kasus setiap tahunnya, kanker kerongkongan masuk dalam kelompok enam besar jenis kanker paling mematikan di negeri ini. Data menunjukkan, dari seluruh jumlah kematian di Inggris, sekitar lima persen disebabkan oleh kanker. Sementara di tingkat dunia, kanker kerongkongan membunuh lebih dari 500 ribu orang per tahun.

"Jumlah penderita kanker kerongkongan meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 1970-an. Diperkirakan, hal ini terkait dengan buruknya pola makan, meningkatnya kasus obesitas dan asupan alkohol".

Sejatinya, bukan baru kali ini para ahli meneliti khasiat curcumin. Sebelumnya, pada 2007, para peneliti AS menyatakan, curcumin membantu menstimulasi kekebalan sistem sel pada panderita alzheimer. Sementara beberapa penelitian lain menunjukkan, curcumin dapat membantu penyembuhan radang sendi dan dementia (kepikunan).

sumber: Republika, senin 2 nop 2009 

0 komentar:

Posting Komentar